Desember 25, 2012

Payung Rasa


Sudikah kau bersabar, dengan rasaku yang seperti musim?
Silih berganti. kemarau yang kering Penghujan yang basah.

Bila tidak, belilah payung di toko sebelah.
Tinggallah di sana.
Biarkan payungmu terus baru.


-karya Muhammad Dirgantara "Merentang Pelukan" 2012

Hidup dan Mati


Yang mati di hatimu ialah yang akan hidup di kepalamu
rerumpitan dan kumpulan padi menguning mencatatnya sebagai kesakitan.

Hidup adalah perjuangan melawan kematian,
sementara kematian adalah tubuh-tubuh lelah yang kaupinjam.
Wawktu telah menjelma sebagai jubah kasat mata.

Jika detik berganti detak kau tak bisa mengelik dan mengelak.
Kau telah menjadi bagian dari hidup dan matinya.

Diam-diam aku masuk ke dalam hidupmu
perlahan-lahan menyusuri nadimu, jantungmu
atau ke mana saja-asal ia tetap berada di tubuhmu.
Aku mencatatnya sebagai rindu.

Aku menyimpan peluk hangatmu, jauh merasuk hingga menuju ingatan
jangan kautanya mengapa rindu itu terus ada dan terus bertambah,
jika kau tak ingin untuk meleburnya.

Yang mati di hidupmu ialah yang akan hidup di hatimu.
Senja sore memberitakannya sebagai kenangan.


-karya Rangga Rivelino "Merentang Pelukan" 2012

Kepalaku Perekam yang Baik


Kepalaku perekam yang baik ia seperti mesin yang canggih meski ia tengah berada di antara jutaan kamera digital. Ia dapat merekam segala momen penting atau pun kata-kata hingga tak terhingga.

Namun lagi-lagi aku si pelupa yang tak terlupakan, mengingatmu setiap pagi agar aku dapat melupakanmu. Kali ini, usahaku sia-sia. Ia masih perekam yang baik.

Tak perlu kautahu seberapa banyak aku berdoa untukmu, kau cukup mengaminkannya agar Tuhan mau menjentikkan jariNya-lalu hilang segala nyeri di dada kita. Kautahu, rindu-rindu ini makin membangsat dan tak tahu diri.

Aku tak pernah meminta jika mencintaiku sebuah kewajiban, aku hanya ingin rinduku diperlakukan layak. Kepalaku ini perekam yang baik. Berbaik hatilah dengannya dan hati-hati.


-karya Rangga Rivelino "Merentang Pelukan" 2012

Tentang Menemukanmu


/1/

Aku menemukanmu, seperti jangka
yang berputar.
Hatiku tertancap di satu titik, dan senyummu
melingkariku.

/2/

Aku bermimpi menemukanmu
di sebuah jalan buntu
dan hati tiba-tiba
membangun persinggahannya di situ.

/3/

Aku selalu menemukanmu
saat pada guling lenganku melingkar
dan tidur.
Dan mulai mencarimu
di sudut senyuman
yang berjalan mundur.


-karya Andi Wirambara "Merentang Pelukan" 2012

Aku tertambat, terikat


Seharusnya sekarang gue sedang belajar. Ya, dalam hitungan jari beberapa jam lagi aku akan berada di laboratorium praktikum Keanekaragaman Hewan dan berpikir keras. Nyatanya, aku di sini dan tertambat lagi. Mengunjungimu.
Hanya berharap kereta nanti siang tidak telat mengantarku ke gerbang neraka itu. What the hell!

Desember 15, 2012

Hujan Tak Lagi Hangat


Langit sore mendung. Tapi pertandingan masih saja belum mulai sementara waktu bergulir cepat. Nara memandang lapangan berumput dengan dua gawang di seberang. Hijau dan agak berembun, sisa hujan tadi siang. Tanah yang ia pijak liat. Penuh dengan bekas injakan tapak orang. Awan, harus sampai kapan aku di sini?
Sudah satu jam. Hujan mulai turun. Lagi. Deras membasahi topi gembala merah muda yang ia pakai dan membuat ubun-ubun kepala basah detik berikutnya. Orang-orang berlarian mencari tempat berlindung dan beberapa dengan santai membuka payung dari lipatannya. Sekumpulan kodok hijau keluar dari persembunyiannya menari menikmati nyanyian hujan. Sementara ia berdiri kaku di bawah rinai hujan. Basah. Rana bergeser dari tempatnya semula ke bawah pohon yang cukup rindang. Sebuah tempat yang salah untuk berlindung dari hujan karena resiko tertimpa jika pohon itu tumbang sangat tinggi. Ia menyesal karena menolak saran Ibu untuk membawa payung hari ini. Ia pikir, hari ini akan cerah. Secerah hatinya yang bahagia karena akan bertemu dengan seseorang yang Nara rindu senyumnya. Tapi ternyata, hari ini adalah penantian panjang untuknya.

Matanya terpaku pada sepasang muda yang bergandengan tangan erat. Berlari bersama mencari perlindungan dari titik hujan. Tangan mereka berada sejengkal di atas kepala. Usaha yang teramat sia untuk mencegah hujan jatuh membasahi diri.
Dulu, Nara pernah mengalami itu. Hanya sedikit berbeda. Dulu, dengan jemari yang saling menggenggam erat ia dan Rases menerjang hujan. Jaket hitam bergaris abu-abu milik Rases basah dan gagal melindungi kepala mereka. Terkadang mereka berhenti berlari dan berlindung di bawah pohon yang berdiri mencengkeram tanah. Mengatur nafas yang terengah dan kembali mengambil langkah sambil berharap hujan ini segera berhenti. Saat itu dingin, tapi hati ini rasanya hangat. Dan ketika Nara menggigil, Rases segera memeluknya dan segera saja dingin itu menguap.
Sebenarnya, bisa saja mereka naik angkutan umum yang banyak berlalu-lalang. Tapi hari itu, jumlah uang yang ia dan Rases gabungkan berdua hanya cukup untuk membeli tiket kereta yang membawanya pulang ke kota.

Siang itu, ketika udara memanas dan rasa lapar mendera, mereka berdua hanya mampu membeli sebungkus roti rasa cokelat murahan yang banyak dijual di pinggir jalan. Itupun harus dibagi dua. Berkali-kali Rases mengucap maaf. Menyesal atas kekurangan finansial hari ini.
”Maaf. Lain kali tidak begini.”sesal Rases, menggenggam tangan Nara. Memandangi gadis mungil yang dengan lahap menghabiskan sepertiga bagian roti. Nara cepat-cepat mengunyah dan mendorong roti dengan segelas air mineral dingin.
”Tidak apa.”ucapnya, sementara tangan Rases sigap membersihkan mulutnya dari remah roti. ”Aku bahagia.”
Dua pasang mata yang memancarkan damai itu saling menatap. Lembut, penuh rasa sayang. Dan dengan jemari yang tergenggam erat, mereka berjalan melintas hari beriringan.
Tuhan, aku sadar hari itu tak akan pernah lagi terulang.

Seseorang menepuk Nara dari belakang. Membuatnya tersentak dari lamunan. Air mata di pelupuk batal jatuh.
Rases.

Senyumku merekah. Payung di tangannya kini menaungiku. Tapi aku terlanjur basah. Aku memandangnya, berharap melihat senyuman yang sama seperti yang kulihat sebelumnya.
Tapi ada yang terasa berbeda. Kedamaian yang memancar itu lenyap. Jemarinya tak lagi menggenggamku, meski keadaan ini sama seperti dulu. Tak lagi hangat. Ada beda di sorot matanya. Ada yang hilang.
Aku gemetar, menahan gemeletuk rasa dan dingin yang menyergap. Tapi tak ada lagi tangan yang mendekapku kini.
Langit, sungguh hatiku kini banjir kesedihan. Sungguh hatiku sekarang hujan.
Sudah sebulan ini aku dan Rases terus-terusan bertengkar. Rases yang memintaku untuk mengerti akan kesibukannya dan aku yang sadar kalau dia berubah sikapnya terhadapku menuntutnya dengan kata-kata.
Kami tertekan, kami berubah. Rases yang dulu perhatian, Rases yang dulu selalu bertutur lembut padaku dan membuatku merasa spesial di dekatnya ..
Tapi lagi-lagi, itu dulu. Sekarang berbeda.
Dan aku merasa lelah. Sekarang aku tahu, alasan mengapa harus ada kata ’dulu’ dan ’sekarang’. Aku mengerti mengapa dalam tata bahasa inggris ada ’present tense’ dan ’past tense’. Ya, karena apa yang terjadi dulu dan sekarang memang berbeda, tak pernah sama. Bahkan, di tiap detik waktu yang berlalu kejadian yang terjadi tak pernah benar-benar sama.
Omong kosong dengan de javu.

Desember 06, 2012

Semburat Penari Musim Hujan


Sejujurnya, aku lelah. Aku di sini sejak beberapa jam yang lalu dan kau belum juga datang. Awan semakin gelap kelabu, berbicara padaku dengan muram. Aku biasanya bisa melihat mentari, tapi kini ia bersembunyi. Tanpa cerah, tanpa senyum, ia meninggalkanku yang kalut.
Ah, mengapa kau belum juga datang?

“Kau belum makan?” Ibuku datang tanpa mengetuk. Suara dinginnya membius dimensi ruang tempat kami berada. Biasanya aku akan sangat merasa terganggu, tapi tidak dengan kali ini. Aku hanya meliriknya sekilas dengan lesu, memandang udara tanpa warna didepanku. Menjejak kembali penantian.
“Bisakah kau tidak diam? Ibu sedang di sini.” Suaranya menegas dan aku tetap bergeming. Entah apa yang ia pikirkan, aku juga tidak peduli. Bagiku saat ini aku hanya butuh ia yang kutunggu.
“Kau harus makan, Kasih. Sudah semakin kurus kering tubuhmu. Orang-orang yang melihat tak sampai hati.”Bujukan klise. Salah besar ia jika menyangka aku akan menurut.”Setidaknya kau harus minum. Kau bilang kau cerdas? Sadarkah kau merusak ginjalmu?!”
Hari itu ia tutup dengan nada tinggi.

Ya, aku memang mahasiswa kedokteran. Ralat, aku pernah menjadi mahasiswa kedokteran sebelum aku memutuskan untuk menetap di sini. Ibuku saat itu marah besar. Memakiku bodoh untuk pertama kalinya karena aku lari dari masa depan. Dia tidak tahu saja bahwa ia dan mereka yang lebih bodoh dariku. Menyiakan keindahan alam, mengejar dunia hingga terengah-engah. Bermimpi mendapatkannya meskipun tahu sejatinya tidak akan bisa.
Bagiku, menjadi dokter bukan apa-apa. Aku hanya ingin bersama dia. Dia yang selalu kutunggu. Setiap saat, setiap detik waktuku.

Kau tahu seperti apa rasanya jatuh cinta? Sepenuhnya aku bisa merasakan. Malam yang indah penuh bintang harusnya terasa indah menemani kesendirian, bukan? Bagiku tidak. Alasannya sederhana, karena ia tak ada. Meskipun bintang-bintang itu berkelip menggodaku, rasanya tetap hampa. Tetap gelap, layaknya gerhana. Bahkan deburan ombak yang membahanapun tak sampai suaranya. Tetap hening di telingaku, hanya karena ia tidak ada.

Senja di kala itu menjingga. Kian lama semakin merah. Aku bersemu dan rasanya berbunga. Meskipun sudah seminggu kau juga belum datang, aku masih yakin kau akan muncul di depan jendela kamarku sambil menyapa. Bukankah memang sudah begitu sejak aku tahu maknamu?

Aku yakin kau akan datang.
Yakin kau akan datang.
Kau pasti datang.

Diamlah. Kau bikin aku lelah.


Kenapa sih aku mudah menangis?
Menangis hanya karena dia yang (mungkin) tidak lagi menyukaiku. Oh, sebegitu pentingkah ia? Orang yang bahkan belum tentu jadi suamimu.


Sebegitu pentingkah ada orang yang menyukaimu, Kasih?
Kalau kau pikir tidak, hapus air mata itu dan pulanglah dengan senyum.
Kalau kau pikir ya, silakan ratapi perasaanmu seperti yang dicontohkan lagu-lagu bodoh di negerimu dan bergabunglah dengan mereka yang kau pikir bodoh. Tapi, maaf, aku tidak punya film korea atau apapun yang bisa membuatmu berhenti menangis sendu.
Dan aku muak!
Kenapa kau selalu menangis?



Diamlah. Kau bikin aku lelah.

GELD. GELD. GELD!


Baru-baru ini, bukan hanya Garut tetapi seantero Indonesia diributkan oleh kabar dari Bapak Entah-Siapa-Namanya -saya rasa itu bukan sesuatu yang penting, terkait skandalnya selaku Bupati Kabupaten Garut bersama seorang remaja putri.
Ya, lagi-lagi kasusnya klise.
Kekerasan dalam rumah tangga. Pelecehan hak asasi perempuan. Apa lagi?
Pelecehan pernikahan.
Setelah melayangkan gugatan lewat jalur hukum, kini keluarga dari pihak wanita merasa bisa memaafkan perbuatan tak bermoral Bupati.
Hal pertama yang muncul di benak saya adalah:
Atas dasar apa bisa memaafkan setelah semua pelik yang terjadi?
Bahkan sudah sampai membawa pengacara.
Dan seperti yang sudah biasa terjadi pula. Ternyata hanya soal uang.
Rasanya aku ingin tertawa sampai mati.
Apa ngga malu ya keluarganya? Aib sudah dibawa-bawa sampai nasional begitu dan terselesaikan dengan kucuran kertas yang dicetak berwarna disertai nominal.
Aku sudah terbahak nih. Mungkin sebentar lagi akan tersedak dan menangis, as usual. Itu memang kebiasaan.
Tapi untuk sekarang, aku tidak yakin tangisku ini karena sedih atau karena hal itu terlalu lucu.

Sebenarnya untuk apa uang?
Yah, harus kuakui, tidak punya uang itu tidak bagus. Susah melakukan aktivitas. Bahkan untuk tidur(pekerjaan paling kusuka sekaligus termudah yang pernah kutemui seumur hidup)pun susah! Aku pernah mengalaminya dan itu amat menyiksa.

Ia juga bisa membuat menusia terpaksa merusak lingkungan. Aku tadi baru saja menonton film di kelas Pak Dimas Haryo Pradana tentang konservasi hutan dan ya, mereka itu .. orang-orang yang akalnya pendek melakukan illegal logging hanya demi uang. Untuk kehidupan mereka di dunia yang sebentar lagi juga akan kiamat.
Seandainya aku jadi mereka, hidup di pedalaman terpencil di dataran Afrika sana, aku akan memilih untuk bertahan sambil mendekatkan diri dengan Tuhan. Berpikir tentang alam dan penciptaan hingga akhirnya mati kelaparan saja. Sungguh. Untuk apa memperjuangkan kehidupan yang kau tak tahu akan bermanfaat bagi orang banyak atau tidak?

Tapi, aku bukan tipikal manusia yang memuja uang. Berkat didikan malam-malam panjang bersama cerita Qarun Si Manusia Tamak aku bisa bertahan tanpa uang. Meskipun cuma beberapa hari.
Toh, matipun kau hanya bawa kulit, tulang, dan daging, Kawan.
Itupun akan hancur seiring gulir waktu kehidupan.


........

....

..

Oh, hentikan.


Aku jadi berpikir ulang. Bisa jadi aku juga akan berbuat begitu jika berada di posisi mereka. Baiklah, kurasa yang bisa kulakukan saat ini hanyalah bersyukur dan berdo'a. Sudahi umpatan dan ejekanmu itu, Kasih. Kau belum tentu lebih baik dari mereka.
Jadi,
terima kasih, ya Allah, untuk telah mencukupkan keluargaku dan keluarga-keluarga yang lain di seluruh dunia dengan rizkiMu.
Terima kasih, ya Allah, untuk telah melindungi kami dari perbuatan-perbuatan buruk yang merusak selama kami memulai perjalanan kami di duniaMu.
Terima kasih, ya Allah, untuk telah menjauhkan kami dari pundi-pundi tak halal yang bisa membuat kami berada jauh dariMu.
Terima kasih, ya Allah, untuk setiap tetes hujan dan segala anugerah serta rizki yang Engkau curahkan melalui sayap-sayap MikailMu.
Semoga Engkau tetap berkenan merahmati kami, mengasihani dan menyayangi kami sebagai makhlukMu.


Wahai Zat Yang Maha Pemberi, ingatkanlah kami untuk tetap mencintaiMu lebih dari apapun termasuk pundi-pundi berharga itu,
bisikku.

Oh, ya Tuhan, aku menangis ..


Munir dan Muhammad di Kamp Pengungsi Maghazi

Munir dan Muhammad,

Terima kasih sudah mengangkat teleponku ketika hendak mengobrol dengan ayah kalian. Dia sungguh sibuk sekali, memantau situasi di jalanan gaza dan melaporkannya ke seluruh dunia.

Aku senang mendengar suara kalian tertawa cekikikan di telepon. Rasanya lega juga, ada anak-anak Palestina yang masih bisa tertawa. Sungguh sebuah hiburan yang menentramkan di tengah impitan derita yang tak jelas ujungnya.

Oh ya munir, kata ayahmu, engkau rajin sekali memantaukan berita di televisi untuknya. Anak hebat dirimu. Tetap kuat di tengah suasana yang mencekam seperti itu.

Muhammad, kata ayahmu engkau juga makin hebat dan kuat. Tidak lagi menjerit kencang ketika mendengar suara pesawat yang menggelegar dan menjatuhkan bom.

Hari ini, di koran-koran kubaca Israel menjatuhkan bom curah di tengah udara dingin yang membekap kotamu. Aku berdoa dalam ketakutan dan rasa geram. Mudah-mudahan rumah kalian di tengah kamp pengungsian, terhindar dari zat kimia laknat itu.

Jauh dari tanah kalian, anak-anakku titip doa untuk kalian. Mudah-mudahan esok kalian terjaga di tengah pagi yang bening, tenang, tanpa gelegar pesawat tempur. Dalam dunia yang damai.




Dikutip dari Suara Dari Neraka oleh Angela Dewi

Usah Semua


Usah semua yang diusahakan
Kata-kata kias yang dieja terbata-bata
Ataupun pertemuan penuh riak
Terisi manusia-manusia tamak
Hanya akan jadi pajangan pemenuh kertas di sudut almari tuan muda

Usah semua yang diusahakan
Ujung pucuk tersampai, ujung akar tak terbahas
Masih bertumbuh, ia tertancap
Tak adakah yang sadar?
Manusia selalu begitu.
Lihat ujung, bukan lihat pangkal
Praktis tombak terpikir, analitis tak dipakai

Usah semua yang diusahakan
Kumpulan carut marut yang coba diluruskan
Hanya di atas olahan kayu
Aku bahkan tak tersampaikan
Cuma kalian yang tahu
Kami tidak

Usah semua yang diusahakan
Seperti mengeja tanpa tahu makna
Layaknya mematikan rumput-rumput di padang ilalang
Kau hanya
haruskah kukatakan?

Tak tahu dasar masalahnya.

November 20, 2012

Ikhlas untuk Menjadi Manfaat

Aku benci politik.

Tapi aku .. memutuskan masuk ke dalamnya. Kuakui aku masih takut.
Kau ingin menyeberang, berlayar dalam kesendirian, tetapi tanpa tahu apa yang ada di balik kabut, seperti itu mungkin rasanya.

Aku musim gugur. Mungkin dia semi atau panas. Orang-orang mungkin akan selalu bahagia jika cuma ada musim semi. Cerah warnanya, air yang mulai mencair dari kebekuan ..
Dan aku?
Siapa yang akan memilihku?
Rasanya sedikit.
Anginku dingin, sepanjang jalan kau melihat .. yang ada hanya warna jingga. Tak lebih. halaman-halaman penuh daun gugur tidak hanya ada pada bangunan kosong. Hampir di seluruh penjuru kota, mereka membusuk.
Tapi oh, lihatlah.
Aku tidak disenangi, tapi kuharap daun-daunku yang membusuk .. suatu saat bisa jadi manfaat.
Menghumuskan tanah ..
Memberi nutrisi ada organisme yang bertahan untuk melangsungkan kehidupan selama dibekukan dingin.

Oh, tidak masalah musimku begitu sepi. Orang-orang mungkin hanya takut tentang apa yang terjadi di luar rumah. Ya, badai angin bisa saja datang. Aku pun tak tahu.

Oh la la la, yang kucari bukanlah pengakuan. Terserah apa aku dianggap berharga. Aku akan tetap menjadi manfaat bagi musim-musim berikutnya. Bagi seluruh kehidupan yang bernaung di satu lantai dunia.

Jadi, ya, silakan remehkan aku dan aku akan tetap ada. Menjadi pelengkap musim-musim, mengajarkan arti memberi pada alam raya.

November 17, 2012

Essay: EVALUASI FUNGSI DAN KINERJA BADAN PERWAKILAN MAHASISWA SEBAGAI LEMBAGA LEGISLATIF DAN YUDIKATIF FMIPA UI PERIODE 2012


Oleh Haniyya
1106011114


Berdasarkan Aturan Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa FMIPA UI (AD IKM FMIPA UI) tahun 2007 pada BAB IV mengenai Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pasal 15, BPM FMIPA UI adalah lembaga tertinggi dalam IKM FMIPA UI yang memiliki kekuasaan legislatif, yudikatif serta memegang fungsi pengendalian dan audit keuangan lembaga kemahasiswaan dalam IKM FMIPA UI. Selain itu, status BPM sebagai lembaga mahasiswa tertinggi juga menjadikan BPM sebagai media penghubung serta penyalur aspirasi antara lembaga-lembaga eksekutif maupun seluruh anggota IKM dengan pihak birokrat fakultas. Pernyataan di atas dapat berarti bahwa BPM merupakan lembaga tempat bernaungnya lembaga-lembaga kemahasiswaan serta tempat berlindungnya anggota IKM FMIPA UI baik yang aktif maupun nonaktif. Atas dasar hal tersebut, anggota BPM sepatutnya memiliki jiwa profesionalisitas yang tinggi mengingat fungsi dari lembaga yang diembannya. Meskipun begitu, munculnya opini-opini miring terhadap kinerja anggota BPM merupakan suatu realita yang harus dikritisi lebih lanjut.
Anggota BPM merupakan anggota IKM aktif FMIPA UI yang dipilih melalui Pemilihan Raya (Pemira) dan menjadi wakil dari departemen yang bersangkutan. Kewajiban BPM menurut pasal 17 AD IKM FMIPA UI yang akan penulis soroti adalah mengenai laporan pertanggungjawaban (LPJ) di mana BPM berkewajiban untuk mengawasi, memberikan penilaian, serta memfasilitasi penyampaian hasil kerja dari lembaga kemahasiswaan baik eksekutif, yudikatif, dan legislatif kepada anggota IKM FMIPA UI secara terbuka. LPJ merupakan salah satu bentuk evaluasi tertulis yang memiliki fungsi penting dalam tata kelembagaan yaitu sebagai berikut, 1) dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan, 2) bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya, 3) mengetahui bagaimana perkembangan dan proses peningkatan kegiatan, dan 4) data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dengan lain-lain. Perlu diketahui bahwa BPM hingga saat ini belum berhasil menyusun standar format LPJ bagi seluruh lembaga kemahasiswaan maupun kepanitiaan sehingga yang terjadi adalah penyusunan LPJ yang masih kacau tanpa standarisasi serta berakibat ditolaknya LPJ tersebut oleh BPM hingga berkali-kali.
Terdapat kasus dari sumber yang dapat dipercaya mengenai kelalaian anggota BPM untuk menginformasikan tenggat waktu penyerahan LPJ kepada pihak dari lembaga eksekutif. Seharusnya, BPM sudah menentukan tenggat waktu penyerahan LPJ dari awal kepengurusan sehingga masalah yang timbul akibat kurangnya komunikasi dapat ditekan. Selain itu, kasus ini dapat menjadi pembelajaran bahwa BPM seharusnya menyediakan media seperti mading, blog, ataupun kotak suara terbuka sebagai media komunikasi yang efektif di mana seluruh anggota IKM FMIPA UI dapat dengan mudah mengakses segala bentuk informasi mengenai kelembagaan, peraturan-peraturan dasar IKM, serta peraturan-peraturan teknis terkait.
Sebagai perbandingan, penulis ingin mengangkat Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) IKM Teknik UI sebagai pembanding. MPM Teknik UI sudah memiliki website/blog yang merupakan media informasi sekaligus pusat data yang terkoordinasi di mana seluruh anggota IKM dapat dengan mudah mengakses dan mengetahui peraturan-peraturan teknis ataupun ketetapan yang dikeluarkan oleh MPM serta progresivitas dari lembaga kemahasiswaan di fakultas mereka. Selain itu, format LPJ sudah terstruktur dengan jelas dan terbagi menjadi dua, yaitu LPJ perorangan serta LPJ lembaga. Seluruh LPJ dari pejabat maupun lembaga kemahasiswaan dapat diunduh dengan bebas dan diunggah setiap enam bulan sementara hasil pencapaian setiap lembaga dilaporkan setiap triwulan. Hal ini mencerminkan bahwa MPM Teknik secara umum sudah cukup baik memfasilitasi penyampaian hasil kerja baik dari lembaga eksekutif, yudikatif, maupun legislatif sendiri.
Selain itu, poin lain yang patut dikritisi adalah mengenai peran BPM dalam menjadi media penghubung lembaga-lembaga eksekutif di bawahnya seperti yang tercantum dalam AD IKM FMIPA UI Pasal 17 ayat 7 yang berbunyi, “7) Memfasilitasi penyelesaian masalah yang terjadi pada Lembaga Eksekutif dan BO”. Hal yang dapat menjadi titik penentu keberhasilan dari peran BPM tersebut adalah terwujudnya hubungan yang sinergis antar lembaga mahasiswa yang salah satunya dapat tercermin dari program kerja yang saling mendukung antar lembaga. Penulis mengalaminya sendiri saat menjadi staff Departemen Lingkungan Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Biologi terkait dengan program kerja tahunan revitalisasi tempat sampah. Pihak birokrat fakultas meminta kami untuk bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) karena revitalisasi tempat sampah tidak bisa hanya dilakukan di tingkat departemen Biologi saja, tetapi harus menyeluruh di semua departemen. Meskipun secara struktural dan garis koordinasi HMD dan BEM berada sejajar, tetapi pada kenyataannya pihak dari Dekanat sendiri lebih menerima rekomendasi BEM. Begitu juga di tingkat UI, lembaga fakultas yang lebih vokal dan didengar pendapatnya adalah BEM.
Sejauh ini, BEM dan HMD terlihat masih mengedepankan egoisme masing-masing dalam menjalankan program kerja. Semuanya ingin program kerjanya lancar sehingga berdampak lebih jauh pada kurangnya rasa menghormati antar lembaga karena koordinasi yang kurang baik. Sebagai contoh adalah program kerja terkait desa binaan. BEM memiliki MIPA Care Environment and Health sebagai program unggulan dari Departemen Pengabdian Masyarakat BEM. Sementara itu, terdapat juga program kerja HIMBIO UI Share and Care (Biocare) dari Departemen Sosial HMD Biologi. Bagi penulis dan beberapa responden hal ini sungguh patut dikritisi, akan jauh lebih baik jika lembaga-lembaga eksekutif tersebut bersatu padu menjalankan program kerja yang sama sehingga hasilnya lebih besar dan lebih optimal. Oleh karena itu, BPM memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan suasana kooperatif dan sinergis untuk pencapaian bersama.
Berdasarkan poin-poin evaluasi tersebut, hal konkret yang akan penulis lakukan sebagai anggota BPM adalah sebagai berikut, yaitu 1) Menjalankan fungsi pengawasan yang menyeluruh, 2) Menjadi penghubung antar lembaga mahasiswa sehingga tercipta koordinasi yang kooperatif dan sinergis, 3) Bekerja secara profesional dan menindak dengan tegas segala bentuk pelanggaran, 4) Menciptakan media informasi serta aspirasi bagi seluruh lembaga mahasiswa dan anggota IKM FMIPA UI, 5) Ikut andil dalam perumusan format LPJ kelembagaan, serta 6) Memberikan solusi yang riil terhadap setiap masalah internal maupun eksternal lembaga yang timbul.
Seperti yang banyak disinggung berbagai pepatah, tak perlu menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah dengan evaluasi diri, gigih memperbaiki diri, dan beri bukti yang tak terpungkiri. Evaluasi lembaga BPM yang penulis lakukan diharapkan dapat menjadi materi evaluasi untuk BPM FMIPA UI yang lebih baik dan untuk pembelajaran bagi penulis sendiri. Karena sesungguhnya, dalam membangun kesuksesan manusia tidak dapat menyelesaikannya dengan sekali kerja tetapi butuh jatuh berkali-berkali terlebih dahulu.



Referensi Penulis:
Aturan Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Tahun 2010
www.mpmftui.wordpress.com
www.bpmfhui.webs.com




Ini bukan tentang aku, ..

.. kamu, atau mereka, tapi tentang kita,
untuk MIPA yang lebih baik!


November 16, 2012

Vote #1 !



Seorang sahabat bertanya padaku, Apa filosofi dari capungnya?

Dan kujawab,
Kau ingat bangsa tempat capung bernaung dalam sistem klasifikasi?


Dia sejenak diam, Odonata?

Ya, odonata.
Memiliki rahang yang berfungsi seperti gigi. Giginya tidak terlihat bukan? Tapi ia bisa menggigit. Seperti aku. Aku bukan harimau yang punya taring dan memperlihat taringnya setiap saat bertarung dengan predator lain.

Ya, aku ingin seperti capung.

November 04, 2012

Opera




Aku suka naik kereta.
Aku suka derunya.
Debu-debu bilang kereta kotor, angin bilang kereta kering sekering hembusannya di Sahara. Hujan bilang kereta becek dan kotor kala ia datang. Bahkan asap .. Asap bilang sesak.
Dan ya, itu semua benar. Meski begitu di sana ada kehidupan.
Aku suka mengamati. Di antara bunyi gerbong besi yang bertaut, kau bisa dengar teriakan-teriakan jerat lara.
Tidak? Kau tidak dengar?
Maka, kau tuli hati. Raut mereka .. Lihat, sungguh keras. Sekeras teriakan itu. Tempaan duka, kejam, rajam .. Siapa sangka jika hatinya begitu lembut?
Kerut-kerut tegas itu .. Siapa sangka hanya topeng? Dibaliknya ada jiwa-jiwa yang menangis. Mereka sekarat, dalami sorot matanya.
Kau tidak lihat? Tak bisa lihat?
Maka, kau buta. Bukan fisikmu, tapi hatimu. Itu lebih hina. Dari mereka yang dihinakan dunia.

Aku suka kereta. Sekali masuk ke dalamnya, kau seperti menonton opera.


on a way,
Han.

November 02, 2012

Orang bijak akan berkata bahwa ..


.. semua warna itu indah, tidak ada warna yang lebih unggul dari yang lain. Warna-warna akan terlihat selaras jika berada pada tempatnya yang sesuai dan sesuai kadar, bukankah begitu?

I Want To Make House Cake Decoration~


I really like this one, so much!









Somewhere Over The Rainbow



When all the clouds darken up the skyway
There’s a rainbow highway to be found
Leading from your window pain
To a place behind the sun
Just a step behind the rain

Somewhere over the rainbow
Way up high
There’s a land that I heard of
Once in a lullaby

Somewhere over the rainbow
Skies are blue
And the dreams that you dare to dream
really do come true

Someday I’ll wish upon a star
And wake up where the clouds are far behind me
Where troubles melt lemon drops
Away above the chimney tops
That’s where you’ll find me

Somewhere over the rainbow
Where birds fly
Birds fly over the rainbow
Why then oh why cant I

If happy little bluebirds fly
Beyond the rainbow
Why, oh, why cant I

Chat About Cheat


Hany Haniyya: Yup. Seems like the quality has started decreasing .. (in my department) So sad :'(

Riandra Ramadana: hmm._. if i were you I will discuss it with my generation leader and seek for the best solution

Hany Haniyya: Almost half of my class doing that, Riandra, can you imagine? And we, who strongly disagree and deny that, had warned them for many times.

Riandra Ramadana: sorry the modem was disconnected ._.
really? wow, you have to do something before it's too late
what's their excuse to do something bad like that?

Hany Haniyya: I don't know. They are just afraid of being unpassed in exam -,- So childish, aren't they? And you know, people like me who is in opposite side are being shunned.

Riandra Ramadana: so childish -.- they have to study hard if they want to passed the exam...
Thats okay han,
that's okay han, keep doing the right thing "justice never dies" :D
It's possible to report that unfair thing to someone who have authorities?

Hany Haniyya: Yeah, I have faith about that :) I always think that a "stupid" is just stupid though they score is high. All cheater have nothing inside their brain, have they? I mean, let's be honest. Don't act like you're a such smart student but you are not. Do you agree? Like who? Lecturer, you mean?

Riandra Ramadana: that's good of you :D
yeah, right most important thing in study is you learn something. If they do something like that, they will get nothinh
hmm no it won't fixed anything
maybe you can discuss it with your senior?

Hany Haniyya: Yeah, you learn something, not just passed :) I've also discussed it. They've known. But, what should we do? Cheaters don't listen us, they even say that we are two-face kind person, Riandra.

12:35am
Hany Haniyya: Have you fallen asleep?




Just .. sleep well, best :)

Karakter Golongan Darah A dan B



Golongan Darah A


SIFAT
1. Biasanya orang yang bergolongan darah A ini berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya.
2. Orang yang bergolongan darah A ini mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala.
3. Sebelum melakukan sesuatu mereka memikirkannya terlebih dahulu. Dan merencanakan segala sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten.
4. Mereka berusaha membuat diri mereka se wajar dan ideal mungkin.
5. Mereke bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.
6. mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya mereka terlihat tegar. Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya.
7. Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber’temperamen’ sama.

Sikapmu lembut, tapi dalam mengambil keputusan nampak tegas. Suka mengalah dan ringan tangan. Suka membantu siapa saja yang sedang dilanda kesusahan. Sekalipun orang yang ditolongnya baru pertama kali dijumpainya, alias belum dikenal.Bahkan terkadang sifat sosialnya itu agak diluar batas kewajaran sebagai manusia. Habis udah tau punya uang pas-pasan misalnya, eh malah diberikan ke orang lain. Tapi ya itu, dia hanya akan memberikan pertolongan berdasarkan perasaan hati nurani alias nggak perlu diminta. Justru pada orang yang terang-terangan meminta padanya, dia amat nggak suka.

Orang yang punya golongan darah A termasuk yang enggak mudah emosi. Meskipun perasaannya sebenarnya tersinggung, tapi nggak diperlihatkannya. Kecuali jika dianggapnya sudah keterlaluan banget, emosinya bisa nggak terkendali. Tapi namanya juga manusia, tetap punya kelemahan. Jika sudah merasa cape dalam mengerjakan sesuatu suka ngedumel. Bicaranya ceplas-ceplos, tanpa peduli pada perasaan orang lain. Pada orang yang jelas-jelas nggak disukainya terlalu diperlihatkan. Boro-boro mau ngobrol, dekat-dekat aja nggak mau.Pada umumnya orang yang memiliki golongan darah A sedikit pemalu. Itu sebabnya untuk bisa masuk lingkungan pergaulan butuh waktu beradaptasi cukup lama.

KARAKTER
Orang dengan golongan darah A memiliki kekuatan karakter yang mengakar kuat yang akan membantu mereka untuk tetap tenang dalam krisis ketika semua orang panik menghadapi situasi serupa. Mereka cenderung menghindari konfrontasi, dan sesungguhnya kurang nyaman berada di antara orang banyak. Mereka biasanya pemalu dan terkadang suka mengasingkan diri. Mereka mencari keharmonisan dan sangat sopan, tetapi mereka sebenarnya tidak pernah benar-benar cocok dengan orang lain. Mereka sangat bertanggung jawab. Jika ada pekerjaan yang harus diselesaikan, mereka lebih suka mengerjakannya sendiri. Orang-orang dengan golongan darah ini selalu mengukir sukses dan sangat perfeksionis. Mereka juga sangat kreatif, dan paling artistik di antara semua golongan darah yang ada karena kesensitifan mereka.

CARA BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG BERGOLONGAN DARAH A
* Jangan mengangkat topik yang konfrontatif, misalnya, topik kontroversial karena mereka orang yang tidak suka membuat konfrontasi dengan lawan bicara.
* Gunakan kata-kata yang relatif sopan karena mereka sangat sensitif dan terkadang konservatif sehingga kata-kata yang tidak sesuai dengan standar kesopanan minimal akan dapat menyinggung mereka.
* Jika menjawab usahakan dengan lengkap dan bermakna karena mereka adalah orang yang sangat sempurna dan kurang menyukai hal yang setengah-setengah.
* Mintalah pandangan dan pendapat mereka karena mereka sangat kreatif untuk hal ini dan dengarkan dengan saksama ketika mereka menjelaskan.
* Jangan melebihi mereka saat menyampaikan sesuatu. Artinya, jangan sampai mereka merasa dilampaui dalam hal kepintaran dan pengalaman, misalnya.
* Hargai mereka dengan memuji seperlunya karena pujian yang berlebihan akan membuat mereka ragu dengan ketulusan si pemuji.

Sebagai tambahan, orang golongan darah A cenderung menyukai topik-topik yang bernuansa damai dan kooperatif. Mereka tidak menyukai topik yang berkaitan dengan sepak terjang atau kepribadian orang lain yang tidak ada parameter jelasnya. Mereka sangat sensitif, dalam arti setiap kata yang diterima oleh akal sehat mereka akan menjadi tolok ukur mereka terhadap orang yang diajak berkomunikasi. Untuk itu, lebih berhati-hatilah jika berhadapan dengan orang golongan darah A ini karena mereka sesungguhnya adalah pengamat yang luar biasa.

Ciri khas:
-Sistem kekebalan tubuh tidak sekuat tipe O
-Stres bisa diatasi dengan meditasi
-Orang yang bertanggung jawab dan romantis
-Jalur pencernaan cukup sensitif
-Dianjurkan menjadi vegetarian atau mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak


Golongan Darah B


SIFAT
1. Orang yang bergolongan darah B ini cenderung penasaran dan tertarik terhadap segalanya.
2. Mereka juga cenderung mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobi. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan.
3. Tapi biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di kerjakannya.
4. Mereka cenderung ingin menjadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Dan biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.
5. Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang ada didalam diri mereka.
6. Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak ingin bergaul dengan banyak orang.

Otaknya cerdas, sifatnya periang dan rasa humornya tinggi. Demen banget ngobrol, bahkan kalau sudah ketemu orang yang dianggapnya cocok, betah ngobrol sampai berjam-jam lamanya.Orang yang memiliki golongan darah B termasuk orang yang mudah bergaul. Sahabatnya ada di mana-mana. Sikapnya selalu optimis dan jika sudah mengambil keputusan, sulit sekali diubah. Pendiriannya yang keras itulah yang menjadikannya sering meraih sukses. Apa yang dicita-citakannya selalu tercapai. Kelemahan dari orang yang memiliki golongan darah B adalah kurang hati-hati. Suka pamer dan suka dipuji. Bicaranya terkadang seperti nggak pakai kontrol. Nggak jarang sering membuat lawan bicaranya tersinggung.


KARAKTER
Orang dengan golongan darah B merupakan orang yang paling praktis di antara semua golongan darah yang ada. Mereka adalah spesialis di bidang yang digelutinya. Ketika mereka memulai sebuah proyek, mereka akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk memahami dan mencoba mengikuti semua petunjuk/arahan yang diperlukan untuk itu. Jika mengerjakan sesuatu, mereka selalu fokus kepada apa yang tengah dikerjakan. Mereka cenderung berpedoman pada tujuan dan mengejarnya sampai tuntas walau pun kelihatannya pekerjaan itu tidak mungkin dilakukan. Mereka cenderung kurang kooperatif. Mereka lebih suka mengikuti peraturan dan gagasan mereka sendiri. Orang dengan golongan darah B memberikan perhatian lebih kepada pikiran daripada perasaan mereka, dan karenanya, terkadang kelihatannya dingin dan serius.


CARA BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG BERGOLONGAN DARAH B
Ada karakter ada gaya. Orang bergolongan darah B memiliki karakter yang berbeda dengan mereka yang bergolongan darah A. Mereka lebih praktis, egois, kreatif, optimis dan bebas dalam berpikir. Mereka juga memiliki kecenderungan mengerjakan segala sesuatu secara individual. Oleh karena itu, di Jepang, untuk membentuk sebuah tim yang kuat sehingga motto yang digagas John C. Maxwell: teamwork makes the dream work benar-benar menjadi kenyataan, orang golongan darah B ini biasanya kurang dilibatkan.

Untuk lebih jelas, gaya komunikasi dengan orang bergolongan darah B berikut dapat dijadikan pedoman:
” Mulailah pembicaraan dengan runtun, jangan melompat-lompat karena mereka kurang menyukai hal-hal yang tidak teratur.
” Jangan memulai pembicaraan tanpa mengakhirinya.
Gunakan data-data akurat, bukan rekaan.
” Jika mengajak kerjasama, pastikan bahwa mereka bersedia.
Berbicaralah kepada otaknya bukan hatinya. Gunakan lebih banyak fakta rasional daripada sosial.
” Jangan menggunakan gaya bicara yang terburu-buru.

Orang dengan golongan darah B lebih suka mendengarkan uraian rinci dan runtun. Mereka suka ada awal dan akhir dari sebuah percakapan. Karena mereka sangat concern dengan apa yang telah dimulai untuk dapat diakhiri. Mereka tidak suka orang yang berbicara secara tidak jelas dan tanpa pertimbangan rasional karena mereka lebih menggunakan nalar rasio-nya daripada perasaannya.


Ciri khas:
-Sistem kekebalan tubuh kuat
-Stres bisa diatasi dengan melakukan pekerjaan yang membutuhkan kreativitas
-Dianjurkan melakukan latihan gerak seperti renang dan jalan kaki
-Dianjurkan juga untuk melakukan diet dengan berbagai variasi dari setiap golongan darah
-Tipe ini sangat cocok untuk asupan susu

Jenis olahraga:
Olahraga fisik sedang dengan unsur mental seperti, hiking, tenis dan berenang
Berikut adalah tips hal-hal berkenaan tentang diet golongan darah B:
Sangat bermanfaat : Kambing, kelinci, rusa, ikan salem, ikan sarden, susu sapi, roti, brokoli, ubi, wortel,
kembang kol, terong, dan teh hijau
Netral : Sapi, kerbau, hati, kalkun, ikan hiu, cumi-cumi, ikan tuna, mentega
Pantang : Bebek, angsa, ayam, belibis, babi, kuda, burung dara, keong, kepiting, katak, lobster, es krim, gandum, tomat, labu, jagung, alpukat, kelapa.


repost from http://haena1510.blogspot.com/2012/03/karakter-dan-sifat-seseorang.html


I'm a B-type. And unfortunately, that's really me.

They look alike, don't they?



SEOHYUN GIRLS' GENERATION






DAE JANG GEUM



Waktu kecil dulu ..


Aku bisa bebas menyapa langit. Kapanpun aku mau. Membayangkan di balik birunya langit ada apa? Ia sempurna biru, berawan, kelabu .. Tapi berdasar hitam. Bukankah gelap di angkasa sana? Warna-warna itu .. bukankah hanya hiasan belaka?
Dan ketika ada pelangi, rasanya takjub.
Mengapa bisa ada benda seindah itu?
Aku suka warna kuning, dan yang paling mencolok dari pelangi adalah ia. Itu sebabnya aku suka memandanginya.
Pelangi itu seperti jembatan. Melengkung sempurna. Ia jembatan yang sungguh besar karena bahkan aku tidak pernah bisa melihat ujungnya. Entahlah, mungkin ujungnya itu berada di Eropa sana. Atau surga? Yah, bagiku Eropa itu surga di dunia mimpiku.
Ah, Eropa. Aku dulu selalu ingin ke sana. Sekarang juga masih ingin, tapi tidak semenggebu impian lugu kekanakan. Aku ingin melihat daun-daun yang menua, menjingga, untuk gugur kemudian. Jika aku bisa, aku akan menantinya setiap hari di pinggir jendela selama musim itu. Atau, aku akan duduk di taman kota, ditemani buku bacaan kesukaanku sepanjang masa. Pengarangnya Enid Blyton. Dia menginisiasi peletakan batu pertama di istana mimpiku. Aku tidak akan berhenti membaca hingga daun terakhir di bumi jatuh.
Aku juga ingin bermain salju. Salju bagiku .. ia menghangatkan. Karena hangat tidak pernah ada tanpa ada dingin. Begitu juga dingin.
Kau tidak pernah ada, jika aku tidak ada bukan?
Mengerti maksudku? Sesuatu tidak akan benar-benar ada jika tak ada pembandingnya. Tidak ada lawannya.

Aku rindu masa kecilku, saat-saat ketika aku menerima arti kehidupan dengan begitu sederhana.

Oktober 27, 2012

Being Awared!


Last Wednesday, we finally met again after a month not to see each other.
Kami, seperti biasa, membicarakan banyak hal. Kebanyakan tentang masa depan. Entahlah, terserah mereka menyebut kami apa.

Sore itu, ada satu hal, yang kujadikan pelajaran.

Aku tidak boleh merasa memilikinya. Tidak boleh berharap lebih.
Karena atas dasar apapun, yang punya kuasa atasnya bukanlah aku.