September 07, 2013

TENTANG G


Bogor, 7 September 8:58 PM
TENTANG G
Dan akhirnya, aku baru merasa ada arti lebih atas adanya aku di dunia.


Ia dari dulu selalu jadi orang pertama yang bertanya kenapa aku menangis di pojok kelas. Selalu juga jadi orang pertama yang berusaha mengembangkan senyumku.
Ia tidak pernah beralasan untuk berbuat itu, bukan karena ingin memintaku jadi 'seseorang' untuknya. Bukan sekadar karena ingin mendekatiku. Bukan karena ingin dapat 'perasaan'ku ..
(Toh dia sudah dapat 'perasaan' gadis lain jauh sebelum dekat denganku. Dan tetap tidak mengubah 'perasaan'nya setelah ia mengenalku juga)
Entah ya, tapi mungkin ini bisa dibilang ketulusan.

Hanya saja tiba-tiba keadaannya berubah dan kini justru ia yang meminta, berbulan-bulan lalu sebelum ia benar-benar berhenti bicara. Lumpuh. Dan gersang jiwa.
Aku masih ingat, ia bilang, "Han, gue cuma mau lo yang ada di samping gue pas gue sakit. Cuma lo yang bisa."

Nyatanya, aku mungkin adalah orang terakhir yang menjenguknya. Orang terakhir yang tahu kabarnya ..
Pesan yang kudapat kemarin pagi itu seakan menegaskan kalau ia masih menungguku. Kalau kehadiranku ternyata dinanti-nantikan. Kalau ia, meskipun sudah tidak bisa lagi mengucap kata-kata, mengharap sesuatu dariku dibalik tatapan kosongnya.

Hatiku penuh cabikan rasa bersalah. Luka-luka itu di saat bersamaan ditetesi rasa haru. Seseorang membutuhkanku, seseorang-yang sudah tidak ingat hampir sebagian besar teman-temannya, mungkin masih mengingatku. Tapi .. mirisnya, itu semakin membuat perih gurat-gurat itu.

Kalau besok aku bertemu G, aku bahkan tidak tahu harus bilang apa.