April 30, 2013

Kelak


Kelak suatu saat nanti, aku akan jadi bayangmu.
Yang setia, ke manapun pergi.
Ada,
untuk membuatmu merasa tidak pernah sendiri. Dan untuk mengayomi.
Seperti langit sore dan lembayung yang selalu hadir bersama.
Atau bintang dan bulan penghias malam yang berlomba melukis nuansa di hati kita yang kala itu mengharap temu.

Kelak suatu saat nanti, aku tak lagi diam.
Dan menyerahkan seutuhnya apa-apa yang menjadi hakmu.
Seperti ikhlasnya sekuntum bunga, untuk menjadi pemuas lebah madu.
Atau seperti buah, yang rela sakit untuk menebar bibit.
Dan pohon-pohon kelapa yang tak menjerit ketika petani mencabik batangnya. Memberi manusia, manfaat peluruh dahaga. Di tepi pantai, tempat karang-karang rela terhempas ombak. Menjadi tempat bernaung bagi ikan-ikan, bulu babi, dan makhluk lautan lainnya.



Jadi, sekali ini saja bertahanlah. Untuk sesuatu yang abstrak bernama cinta. Yang tertawan dalam keheningan syahdu senandung rindu.
Sebab kelak, aku akan membuatmu merasa istimewa. Layaknya syuhada yang dicintai bidadari surga.

April 29, 2013

"Hai kau, hati-hati ya."


Rembulan kemarin malam begitu terang. Namun aku tetap tidak mampu melihatmu dalam kegelapan. Mengapakah?
Rembulan kemarin malam begitu terang. Dan kehadiranmu menguatkan cahayanya. Namun kau sungguh membuat buta.



Seketika aku merasa begitu anggun. Dan damai. Dan sempurna.
Seperti saat ketika angin menghembuskan ketentraman di hati mereka yang gerah dalam amarah.
Kau mampu menggerakkan malam untuk akhirnya membiusku, menyisakan sorot mata yang beku, raga yang kaku, dan lisan yang gagu. Namun jiwaku hidup, lebih hidup dari kuncup pertama pohon-pohon maple saat mentari menyapa lewat cairnya sisa-sisa salju. Jiwaku bebas, lebih bebas dari kupu-kupu yang memesona di taman-taman surga. Bebas. Dan membuat kebas.

Usahlah kau menyapaku. Dengannya aku tersiksa, kata-kata sengaja berdiam di sudut penjara tak bersipir. Sesekali keluar dalam bisik untuk menghirup aroma kasih saat betul-betul keruh. Tapi apakah kau mendengarnya? Karena aku menjadi betul-betul bisu sejak mencintamu.

Di dalam sini, rasanya hangat.

Malam itu begitu tenang, bulan jelas-jelas tampak. Lewat senyum malu aku mensyukuri keberadaannya. Juga keberadaanmu yang berkata,
"Hai kau, hati-hati ya."

Lalu aku kembali tak sempurna. Tanpa kau, malam kembali biasa.

Bacalah, suatu saat jika kau sempat.


Jika kau sempat, bacalah.
Kau akan tahu jiwaku. Yang ikut larut dalam setiap kata, meski yang merangkai bukan aku.



Jika kau punya waktu, rasakanlah.
Bait-bait kata yang terjalin sempurna. Akan ada hal-hal yang kau tahu aku pernah berkata.

Jika kau jenuh dalam diammu, resapilah.
Walau bukan aku penulisnya, tapi kita adalah pelakunya.

Diam.


"Cinta datang tanpa kata.
Cinta terjalin tanpa suara.
Lalu meraung dalam sukma.
Merusak logika.
Hanya diam untuk mencinta.
Menikmati setiap rasa."

April 03, 2013

Bangkit, Han, bangkit!

Menjadi dewasa itu tidak semudah yang dibayangkan.
Butuh tiga hal.
Sabar, syukur, ikhlas.
Tiga-tiganya berkaitan, ngga bisa sabar doang tapi ngga ikhlas ataupun sebaliknya.

Sejujurnya, gue ini masih seperti anak kecil. Gue ngga akan pura-pura mengatakan bahwa gue ini sudah dewasa. Kalau dewasa itu bernilai sepuluh, gue ini masih bernilai kurang dari lima.

Ayo, kita list apa aja kekurangan dari seorang Haniyya.
Kekurangan (solusi):
1. Terlalu banyak mengeluh (istghfar)
2. Cenderung ngga suka dikalahkan dan disalahkan (istighfar, ikhlaskan)
3. Terlalu memikirkan hal negatif (istighfar, boleh hanya untuk saat-saat tertentu, selebihnya husnudzan)
4. Ngga sabar (istighfar)
5. Maunya dimengerti, kurang mengerti orang lain (husnudzan)
6. Moody dan labil
7. Mudah kalah oleh perasaan sendiri (hindari segala bentuk hubungan percintaan)
8. Sok kuat, padahal lemah
9. Terlalu banyak berbicara hal yang sia-sia (diam, baca Qur'an atau dzikir)
10. Terlalu sering menyinggung orang lain (diam, husnudzan)
11. Ketus saat berbicara dengan orang lain (tarik nafas, atur apa yang mau dibicarakan, bicara dengan lembut)
12. Terlalu banyak menuntut, bukan memberi (banyak sedekah: jangan lupa tentang Daun Bio dan Adik Asuh IMB)
13. Terlalu sensitif