November 04, 2012

Opera




Aku suka naik kereta.
Aku suka derunya.
Debu-debu bilang kereta kotor, angin bilang kereta kering sekering hembusannya di Sahara. Hujan bilang kereta becek dan kotor kala ia datang. Bahkan asap .. Asap bilang sesak.
Dan ya, itu semua benar. Meski begitu di sana ada kehidupan.
Aku suka mengamati. Di antara bunyi gerbong besi yang bertaut, kau bisa dengar teriakan-teriakan jerat lara.
Tidak? Kau tidak dengar?
Maka, kau tuli hati. Raut mereka .. Lihat, sungguh keras. Sekeras teriakan itu. Tempaan duka, kejam, rajam .. Siapa sangka jika hatinya begitu lembut?
Kerut-kerut tegas itu .. Siapa sangka hanya topeng? Dibaliknya ada jiwa-jiwa yang menangis. Mereka sekarat, dalami sorot matanya.
Kau tidak lihat? Tak bisa lihat?
Maka, kau buta. Bukan fisikmu, tapi hatimu. Itu lebih hina. Dari mereka yang dihinakan dunia.

Aku suka kereta. Sekali masuk ke dalamnya, kau seperti menonton opera.


on a way,
Han.

1 komentar: