November 20, 2012

Ikhlas untuk Menjadi Manfaat

Aku benci politik.

Tapi aku .. memutuskan masuk ke dalamnya. Kuakui aku masih takut.
Kau ingin menyeberang, berlayar dalam kesendirian, tetapi tanpa tahu apa yang ada di balik kabut, seperti itu mungkin rasanya.

Aku musim gugur. Mungkin dia semi atau panas. Orang-orang mungkin akan selalu bahagia jika cuma ada musim semi. Cerah warnanya, air yang mulai mencair dari kebekuan ..
Dan aku?
Siapa yang akan memilihku?
Rasanya sedikit.
Anginku dingin, sepanjang jalan kau melihat .. yang ada hanya warna jingga. Tak lebih. halaman-halaman penuh daun gugur tidak hanya ada pada bangunan kosong. Hampir di seluruh penjuru kota, mereka membusuk.
Tapi oh, lihatlah.
Aku tidak disenangi, tapi kuharap daun-daunku yang membusuk .. suatu saat bisa jadi manfaat.
Menghumuskan tanah ..
Memberi nutrisi ada organisme yang bertahan untuk melangsungkan kehidupan selama dibekukan dingin.

Oh, tidak masalah musimku begitu sepi. Orang-orang mungkin hanya takut tentang apa yang terjadi di luar rumah. Ya, badai angin bisa saja datang. Aku pun tak tahu.

Oh la la la, yang kucari bukanlah pengakuan. Terserah apa aku dianggap berharga. Aku akan tetap menjadi manfaat bagi musim-musim berikutnya. Bagi seluruh kehidupan yang bernaung di satu lantai dunia.

Jadi, ya, silakan remehkan aku dan aku akan tetap ada. Menjadi pelengkap musim-musim, mengajarkan arti memberi pada alam raya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar