Desember 25, 2012

Hidup dan Mati


Yang mati di hatimu ialah yang akan hidup di kepalamu
rerumpitan dan kumpulan padi menguning mencatatnya sebagai kesakitan.

Hidup adalah perjuangan melawan kematian,
sementara kematian adalah tubuh-tubuh lelah yang kaupinjam.
Wawktu telah menjelma sebagai jubah kasat mata.

Jika detik berganti detak kau tak bisa mengelik dan mengelak.
Kau telah menjadi bagian dari hidup dan matinya.

Diam-diam aku masuk ke dalam hidupmu
perlahan-lahan menyusuri nadimu, jantungmu
atau ke mana saja-asal ia tetap berada di tubuhmu.
Aku mencatatnya sebagai rindu.

Aku menyimpan peluk hangatmu, jauh merasuk hingga menuju ingatan
jangan kautanya mengapa rindu itu terus ada dan terus bertambah,
jika kau tak ingin untuk meleburnya.

Yang mati di hidupmu ialah yang akan hidup di hatimu.
Senja sore memberitakannya sebagai kenangan.


-karya Rangga Rivelino "Merentang Pelukan" 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar