Desember 06, 2012

Oh, ya Tuhan, aku menangis ..


Munir dan Muhammad di Kamp Pengungsi Maghazi

Munir dan Muhammad,

Terima kasih sudah mengangkat teleponku ketika hendak mengobrol dengan ayah kalian. Dia sungguh sibuk sekali, memantau situasi di jalanan gaza dan melaporkannya ke seluruh dunia.

Aku senang mendengar suara kalian tertawa cekikikan di telepon. Rasanya lega juga, ada anak-anak Palestina yang masih bisa tertawa. Sungguh sebuah hiburan yang menentramkan di tengah impitan derita yang tak jelas ujungnya.

Oh ya munir, kata ayahmu, engkau rajin sekali memantaukan berita di televisi untuknya. Anak hebat dirimu. Tetap kuat di tengah suasana yang mencekam seperti itu.

Muhammad, kata ayahmu engkau juga makin hebat dan kuat. Tidak lagi menjerit kencang ketika mendengar suara pesawat yang menggelegar dan menjatuhkan bom.

Hari ini, di koran-koran kubaca Israel menjatuhkan bom curah di tengah udara dingin yang membekap kotamu. Aku berdoa dalam ketakutan dan rasa geram. Mudah-mudahan rumah kalian di tengah kamp pengungsian, terhindar dari zat kimia laknat itu.

Jauh dari tanah kalian, anak-anakku titip doa untuk kalian. Mudah-mudahan esok kalian terjaga di tengah pagi yang bening, tenang, tanpa gelegar pesawat tempur. Dalam dunia yang damai.




Dikutip dari Suara Dari Neraka oleh Angela Dewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar